Neuropsikiatri

Neuropsikiatri merupakan suatu bidang kedokteran yang berfokus pada hubungan yang kompleks antara fungsi otak dengan perilaku manusia, dan juga bagaimana hal tersebut dapat berdampak pada kesehatan, perkembangan/ pertumbuhan, dan kesehatan secara holistik. Kondisi-kondisi neuropsikiatri merupakan gangguan perilaku, emosi, atau kejiwaan yang umumnya diatribusikan pada penyakit-penyakit yang berasal dari sistem saraf. Para psikiater kami – yang juga melakukan praktik-praktik terapi perilaku (neuroplastisitas) dan psikiatri – dapat memberikan penanganan untuk kondisi-kondisi neuropsikiatri pada pasien dewasa maupun anak-anak.

STROKE
Diketahui, 1 dari 3 penyintas stroke (35%) diketahui dapat mengalami depresi pasca-stroke. Kondisi-kondisi lain yang umum dialami pasien pasca stroke adalah ansietas (25%), apati (20%), dan juga perubahan-perubahan dalam hal kepribadian dan perilaku. Dua contoh gangguan yang mungkin dialami oleh pasien pasca stroke adalah: reaksi katastrofik (20%) – yaitu ledakan emosi yang berlebihan ketika tidak mampu menjalankan pekerjaan yang sederhana – dan inkontinensia emosi (15%) – yaitu tertawa atau menangis yang berlebihan. Penanganan psikiatri, psiko-edukasi, dan pemberian panduan secara dini pada anggota keluarga diketahui dapatlah mencegah gangguan-gangguan ini, dan dapat mengoptimalisasikan pemulihan fungsi pasien.

DEMENSIA
Demensia Alzheimer, demensia Parkinson, dan kondisi-kondisi demensia lainnya dapatlah menjadi penanda akan penurunan kemampuan kognitif seseorang, yang dimana hal ini seringkali dialami oleh para lansia.
Penanganan perubahan-perubahan perilaku atau kepribadian – Para pasien penderita demensia seringkali mengalami beberapa masalah perilaku, contohnya: agitasi, iritabilitas, reaksi/ ledakan emosi yang berlebihan, agresif, perilaku kombatif, kebingungan yang muncul ketika menjelang petang/ malam, paranoid/ kemunculan pikiran-pikiran delusional, dan juga halusinasi. Masalah-masalah tidur, depresi, dan apati juga cukup umum dialami oleh para pasien ini.

Pencegahan - Penanganan kesehatan perilaku dapat membantu mendukung kesehatan otak dan menurunkan risiko akan demensia.

TUMBUH KEMBANG ANAK

  1. Keterlambatan bicara
  2. Kesulitan bicara
  3. Autisme (gangguan spektrum autistik)
  4. ADHD (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas)
  5. Gangguan belajar
  6. Tidak patuh, mudah marah, pengendalian diri yang buruk (Pengendalian Perilaku dan Emosi)
  7. Dasar-Dasar Pertumbuhan Untuk Keberhasilan di Dalam Kehidupan

GANGGUAN MAKAN
Anoreksia, bulimia, gangguan makan berlebihan, pica, penolakan/ restriktif.
Gangguan-gangguan makan seperti contohnya anoreksia dan bulimia adalah diakibatkan pada gangguan otak, khususnya akibat kelainan-kelainan spesifik dalam hal pemrosesan informasi pada otak. Namun demikian, kondisi ini seringkali disalahpahami sebagai masalah citra-diri, tekanan budaya, dan lain-lain. Pemahaman tentang penyebab gangguan makan dari sisi biologis adalah hal yang penting untuk memberikan pencegahan dan penanganan kekambuhan secara berhasil.

TIDUR/ Insomnia

KECANDUAN/ ADIKSI

  • Merokok
  • Alkohol/ Narkoba
  • Internet/ Game

Dokter Yang Bertugas

   Kembali