Bayi prematur: Apa yang perlu diketahui tentang hal ini?

22 June 2020

by Dr Hasmawati Hassan

Bayi prematur merupakan bayi yang lahir sebelum mencapai usia genap 37 minggu di dalam kandungan. Setiap tahun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperkirakan bahwa terdapat 15 juta bayi yang lahir prematur. Angka ini menunjukkan bahwa 1 dari 10 bayi dilahirkan sebelum waktunya. Di seluruh dunia, beberapa komplikasi akibat kelahiran prematur dapat menjadi penyebab kematian utama pada balita, dan diketahui, setiap tahunnya terdapat 1 juga bayi prematur yang meninggal. Angka kelahiran prematur terus mengalami peningkatan di seluruh dunia, dan 60% dari seluruh kasus ini terjadi di Afrika dan Asia Selatan. 

Di Malaysia sendiri, sekitar 12,3% kelahiran terjadi sebelum mencapai usia kandungan yang ideal, yaitu sekitar 500.000 kelahiran prematur terjadi setiap tahun. Data Neonatus Nasional Malaysia (data tahun 2015) menunjukkan bahwa dari 280.764 kelahiran hidup, 3060 (24,5%) nya merupakan kelahiran prematur (>32 minggu usia kandungan) dan terdapat 3415 (27,3%) bayi yang diketahui memiliki bobot lahir yang kurang dari 15000 g.

80% dari kasus kematian neonatus adalah terjadi pada bayi yang lahir prematur, bayi yang berukuran tubuh kecil, atau bayi yang mengalami kondisi sakit. Kelahiran prematur diketahui dapat meningkatkan risiko kemunculan komplikasi dan kematian.

Kenapa bayi bisa lahir prematur?

Penyebab dari separuh kasus kelahiran prematur tidaklah diketahui. Terkadang, kelahiran terjadi dengan sendirinya dan tanpa diawali dengan tanda-tandanya. Bahkan jika anda melaksanakan apa yang seharusnya dilakukan untuk tetap menjaga kesehatan kandungan anda, anda masihlah memiliki resiko untuk mengalami persalinan prematur. Namun demikian, beberapa penyebab kelahiran prematur diantaranya mencakup:

  1. Kehamilan janin atau bayi kembar (dua atau lebih)
  2. Memiliki riwayat akan kelahiran prematur
  3. Memiliki masalah pada uterus atau leher rahim
  4. Mengalami infeksi
  5. Memiliki kondisi medis yang membutuhkan tindakan persalinan dini, seperti contohnya pre-eklampsia
  6. Menderita beberapa kondisi kesehatan seperti diabetes
  7. Beberapa faktor risiko lain di dalam kehidupan sehari-hari diantaranya mencakup: merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol, menyalahgunakan obat-obatan atau narkoba, mengalami stres kronis di dalam kehidupan, memiliki tingkat status sosial ekonomi yang rendah, kekerasan dalam rumah tangga (yaitu ketika pasangan anda melakukan kekerasan kepada anda, yang diantaranya mencakup kekerasan fisik, seks, atau emosional)
  8. Terpapar polusi udara, timbal, radiasi dan bahan kimia (seperti cat, plastik, dan terpapar asap rokok dari perokok aktif)

Dapatkah anda menurunkan tingkat risiko akan kelahiran/ persalinan prematur?

Ya, kita dapat menurunkan risiko akan kelahiran prematur. Namun demikian, terdapat beberapa risiko yang tidak dapat kita rubah, seperti contohnya riwayat persalinan prematur. Dibawah ini merupakan hal-hal yang dapat kita lakukan untuk menurunkan tingkat risiko kelahiran prematur:

  1. Pastikan anda memiliki berat badan yang sehat sebelum memiliki kehamilan dan mengalami pertambahan berat badan secara ideal selama kehamilan.
  2. Lakukan pemeriksaan pranatal sesegera mungkin ketika anda merasa mendapatkan kehamilan.
  3. Jangan merokok, minum minuman beralkohol, atau menyalahkan obat-obatan/ narkoba.
  4. Mendapatkan penanganan untuk kondisi-kondisi kesehatan kronis seperti contohnya: tekanan darah tinggi, diabetes, depresi, atau gangguan tiroid.
  5. Lindungi diri anda untuk tidak mengalami infeksi. Dapatkan vaksinasi untuk melindungi anda dari beberapa jenis infeksi.
  6. Kurangi stres. Makanlah makanan yang sehat dan tetap aktif setiap hari. Minta tolonglah kepada keluarga atau teman anda untuk melakukan sebagian pekerjaan rumah tangga atau untuk mengasuh anak-anak anda.
  7. Berilah jarak waktu yang ideal antar kehamilan. Jika anda baru saja melahirkan, tunggulah minimal 18 bulan untuk dapat kembali mendapatkan kehamilan. Gunakanlah alat kontrasepsi sampai anda siap mendapatkan kehamilan. Jika anda berusia diatas 35 tahun, pernah mengalami keguguran, atau memiliki riwayat akan kematian janin ketika dilahirkan, maka berkonsultasilah kepada penyedia layanan kesehatan tentang jarak waktu yang tepat antar kehamilan.

Apa yang akan terjadi selama persalinan prematur?

Lakukan persalinan di rumah sakit yang memiliki Unit Perawatan Intensif Neonatus (NICU), atau mintalah rujukan untuk dirawat di rumah sakit lain yang memiliki NICU.

Selama persalinan, obat-obatan akan diberikan untuk menghentikan kontraksi sementara. Hal ini akan menunda persalinan sampai anda dapat ditangani di rumah sakit yang lengkap. Anda akan mendapatkan injeksi Kortikosteroid 12 sampai 24 jam sebelum persalinan, hal ini akan membantu supaya fungsi jantung bayi anda menjadi lebih efisien.

Bayi prematur dapat lahir secara cepat melalui vagina (persalinan vaginal spontan). Namun demikian, pada beberapa kasus, dokter akan memutuskan untuk memilih persalinan via bedah sesar karena dianggap lebih aman.

Tim penanganan neonatus dari unit Neonatal kami akan siap memberikan penanganan untuk persalinan anda. Sesegera bayi prematur lahir, tim kami akan siap melakukan pemeriksaan dan penanganan bayi dengan menggunakan tempat tidur resusitasi khusus neonates. Tim kami akan membuat bayi anda hangat dan memberikan masker oksigen atau obat yang tepat kepada bayi anda. Beberapa bayi akan membutuhkan resusitasi kardio-paru (CPR) untuk menjaga detak jantung bayi. 

Setelah bayi stabil, maka bayi akan dipindahkan ke NICU atau Bagian Perawatan Bayi Khusus (SCN)

Semua hal yang dapat terjadi pada bayi prematur di NICU atau SCN

 

Beberapa masalah umum yang dapat dialami oleh bayi yang dilahirkan prematur diantaranya mencakup:

  1. Masalah-masalah pernafasan, contohnya: Sindrom Gawat Pernafasan
  2. Masalah-masalah jantung: contohnya: Duktus Arteriosus Paten
  3. Masalah-masalah pada saluran pencernaan bayi
  4. Jaundis (Kondisi Bayi Kuning/ penyakit kuning)
  5. Anemia
  6. Infeksi

Di NICU (ICU neonates)/ SCN, kondisi pada para bayi prematur akan terus dimonitor secara cermat dan ditangani dengan tepat. Nutrisi yang terbaik bagi mereka adalah ASI, dan para ibu akan didorong untuk memberikan ASI, baik diperas untuk diberikan dengan dot boto, ataupun diberikan secara langsung (jika bayi dianggap mampu menghisap ASI secara langsung dari payudara ibunya). Praktik-praktik yang diketahui efektif di dalam pencegahan atau penanganan infeksi neonates premature diantaranya adalah: pengendalian infeksi melalui kebiasaan mencuci tangan, pemberian ASI sejak dini, metode rawatan Kangaroo Mother (Ibu Kanguru), penanganan kateter, dan penggunaan antibiotik secara tepat.

Metode perawatan Kangaroo Mother merupakan suatu metode perawatan yang tepat bagi para bayi prematur. Metode ini melibatkan perawatan bayi yang dilakukan oleh ibu melalui kontak kulit langsung. Metode Kangaroo Mother diketahui dapat menurunkan risiko pengidapan sepsis setingkat 43%, risiko hipotermia setingkat 77%, dan risiko kematian setingkat 40%. Metode ini juga diketahui dapat meningkatkan kemampuan bayi untuk menyusui langsung kepada ibunya, membuat bayi lebih dapat meningkatkan berat badannya, dan dapat mengurangi lamanya waktu perawatan (2,4 hari lebih cepat dibandingkan bayi yang tidak mendapatkan metode rawatan Kangaroo Mother). 

Ketika pemberian ASI lancar, bayi akan terbebas dari banyak masalah, bayi akan mendapatkan penambahan berat badan secara signifikan, dan meningkatkan tingkat kepercayaan diri si ibu untuk merawat bayi nya di rumah. Bayi dapat dipulangkan ke rumah ketika berat badannya sudah bertambah menjadi lebih dari 1,8 – 2 kg. Bayi prematur kemudian harus mendapatkan konsultasi follow up untuk menjalani pemeriksaan kesehatan umum dan perkembangan-saraf.

Artikel ini ditulis oleh Dr. Hasmawati Bt Hassan, Dokter Konsulen Spesialis Anak dan Ahli Neonatologi di Sunway Medical Centre Velocity.

   Kembali